I love metal , I love flowers. I love moshpits , I love high heels. Love me or hate me , you decide..
Yey.. finally can update my lamest blog.. :)
These days , I’ve heard German words a lot. Don’t know why but perhaps because of my history lesson’s topic , World War. ( geez )
Well , I have no problems with it before. But now , every time I hear the word German always reminds me of someone else..
"Someone who inspired me
Someone who encouraged me
Someone who comprehended me
And someone who loved me.."
Through this writing , I wanna tell him something..
“ One day you and I will be free
Free from each other
Free from the rules they’ve made , despite the fact that men are fools..
I won’t regret to know you
Because to know you was like the best moment in my life
You taught me how to conquer the world
You taught me how to face the world
I’m breathing your name every night and day
Only by thinking your smile , can inspire me to write thousand poems..
Thank you..
Thank you for everything you’ve done for me..
At the end , I’ll call you stranger
You call me stranger
We’re only strangers for each other..”
Banyak orang beranggapan Indonesia telah merdeka 64 tahun silam , baik itu merdeka dari penjajahan maupun merdeka dari kaum feodal. Namun sesungguhnya , Indonesia belumlah pantas dikatakan merdeka sebab rakyat Indonesia masih dijajah oleh kemiskinan dan kebodohan.Masalah ini sudah santer dibicarakan sejak dulu. Namun belum ada solusi nyata untuk pemecahan kedua masalah ini.
Jika menoleh kebelakang , marilah kita berandai-andai , apa sih yang menjadi pokok permasalahan dari kedua masalah tersebut ?
Jawabannya adalah PENDIDIKAN. Rakyat miskin penyebabnya adalah bodoh. Rakyat bodoh penyebabnya adalah kurangnya pendidikan berkualitas di Indonesia.
Berbicara mengenai pendidikan di Indonesia , seringkali membuat saya , seorang bocah ingusan , menjadi geram. Bagaimana tidak , sistem yang tidak menentu , kompetensi yang selalu berubah-ubah sampai kepada kurangnya apresiasi pemerintah terhadap siswa berprestasi.
Mengenai poin terakhir yang saya sebutkan , tampak sangat nyata dialami oleh para pemenang medali olimpiade. Prestasi mereka sudah diakui dunia internasional , namun penghargaan apa yang mereka dapatkan dari pemerintah ? Hanya sekedar seremonial penyambutan dan hadiah yang bersifat temporer. Lebih daripada itu , medali mereka hanya bisa menjadi pajangan di rumah. Sangat disayangkan sekali sikap pemerintah , dimana pada saat yang bersamaan berbagai universitas bergengsi di negara-negara maju berlomba-lomba menawarkan beasiswa dan jaminan kerja bagi mereka.
Maka dari itu , hal kecil yang bisa disarankan oleh bocah-sok-intelek-seperti-saya , bagi pemerintah guna meningkatkan mutu pendidikan Indonesia adalah hargailah siswa-siswi berprestasi karena negara yang maju adalah negara yang menghargai dan menjunjung tinggi pendidikan.
Bagaimanapun siswa-siswi brilian tersebut merupakan aset bangsa untuk mengejar ketertinggalan bangsa ini dari negara lain , dan posisi tawar untuk mengangkat keterpurukan bangsa..
Note : penulis adalah seorang bocah sok intelek yang belum bisa berbuat apa-apa untuk negeri tercinta.. tetapi niscaya dengan doa orang-orang yang mencintainya , bocah ini akan bermetamorfosis menjadi seseorang yang berguna bagi nusa dan bangsa.. Amin.
Hahaha :)
“Berawal dari facebook baruku
Kau datang dangan cara tiba-tiba
Bekas kekasih lama yang hilang
Satu dari kekasih yang terbaik “
Wuah.. lagunya Gigi yang judulnya my facebook , dari tadi mengiang-ngiang terus dipala gw. Sampai-sampai pas gw mau ( maaf ) boker pagi pun gw nyanyiin.. hahaha.
Lagunya baguuus.. Kena banget ke gw yang notabene maniak facebook. Tapi bener loh apa kata Gigi , sesuai dengan mottonya facebook : helps you connecting with people , facebook emang bisa pertemukan kita sama siapa aja termasuk mantan.
Jujur gw masih sering nge-stalk account nya mantan. Pernah waktu gw kangen gilaa sama dia , gw nge-stalk account nya 6 kali sehari. Kalo ibarat kata orang , makan obat 6 x sehari itu uda OD alias over dosis.. hehe..
Emang sih pelototin tuh profile ampe muntah juga ga ngilangin rasa kangen gw ke dia. Tapi at least tau dia ngapain , dimana and lagi sibuk apa aja uda cukup buat ngobatin rasa penasaran gw . Plus.. gw juga sering selidiki tuh kalau-kalau mantan gw yang cakep-smart-bocor-gila ini udah punya gebetan atau blom. Haha..
Ajang wall-to-wall jadi ajang yang paling sering tuh kita manfaatin buat sekedar bilang ich liebe dich..
Kalo pake telepon ato sms mah bisa bokek mampus. Secara mantan sedang menuntut ilmu di negeri antah berantah.. :)
Tapi itu smua udah berakhir..
Kita sudah tak lagi bersama.. jeng jeng..
(sinetron bgt ga sich.. hehe )
Tapi yang terpenting dari semua itu adalah facebook membuat gw dan mantan tetap menjaga hubungan baik. Kaya lagunya Gigi :
“Ku hanya bisa membagi kisah-kisah lama
Ku hanya bisa membagi cerita nostalgia”
“Cuma itu yang ku bisa persembahkan
Karna aku ada yang punya
Tapi separuh hati ini untukmu”
Well.. the last sentence is totally not true :)